Retorika modern


BAB I
Pendahuluan

Karunia Tuhan paling besar bagi manusia adalah kemampuan berbicara. Kemampuan mengungkapkan isi hati dengan bunyi dari mulutnya. Berbicara telah membadakan manusia dari makhluk lainnya. Dengan berbicara manusia mampu mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, pada akhirnya menciptakan bangunan budaya insani.
Sebelum tulisan digunakan, manusia sudah mampu berbicara. Dan bahkan setelah tulisan digunakan dan dikenal, berbicara lebih dominan menjadi alat komunikasi. Berbicara mampu memberi kesan lebih akrab, lebih pribadi/ personal, lebih manusiawi. Penelitian membuktikan bahwa sebanyak 75% waktu kita digunakan untuk berkomunikasi. Retorika sebagai ilmu bicara sebenarnya diperlukan setiap orang.

SEJARAH PERKEMBANGAN RETORIKA

Puisi


Pemantik 
By : Ana Marliana

Sederet diksi kini menari
Berdiri, lalu bernyanyi
Bisik-bisik duri yang berlari
Berhenti, dan terkulai sendiri
Titipan pemantik yang kau letakkan
Kini beku, tak lagi nyalakan api
Pemantik itu tergelatak terkulai
menanti tuannya…
Ku tahu,
Kau tak akan pernah kembali sentuh pemantik ini
Apalagi, hingga menyalakan api
Walau itu untukku, yang berdiri di tengah sepi
Ku tahu,
Kau tak akan datang lagi
Untuk goyahkan letak pemantik ini
Karena kini, kau tlah beri
Pemantik lain, untuk api yang lain…

footer

Pages

Sponsers